Senin, 15 Oktober 2012

Pengaruh Penggunaan Abu Terbang (Fly Ash) terhadap KuatTekan dan Serapan Air pada Mortar.


Andoyo. 2006. Pengaruh Penggunaan Abu Terbang (Fly Ash) terhadap KuatTekan dan Serapan Air pada Mortar. Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Hery Suroso,S.T, M.T dan Drs. Gunadi, M. T.

Mortar, abu terbang, kuat tekan dan serapan airMortar atau spesi merupakan salah satu bahan bangunan yang berfungsiuntuk merekatkan pasangan batu bata, batako, plesteran dan sebagainya. Selama inimortar masih menggunakan semen portland dan kapur sebagai bahan ikat utamayang harganya cukup mahal. Pada sisi lain penggunaan mortar tidak memerlukanpersyaratan yang terlalu tinggi. Oleh karena itu diperlukan alternatif bahan ikat lainyang memiliki harga lebih murah dan diprediksikan dapat meningkatkan kuat tekanmortar. Bahan ikat alternatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah sisapembakaran batu bara, yaitu abu terbang.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah prosentase abu terbang/fly ash yangdigunakan dalam mortar. Sedangkan variabel terikatnya adalah kuat tekan danserapan air pada mortar. Penelitian menggunakan komposisi campuran denganperbandingan berat bahan susun mortar yang terdiri dari semen portland (PC), abuterbang (AT), kapur (KP) dan pasir (PS). Perbandingan komposisi campuran yangdipakai adalah dengan prosentase abu terbang terhadap berat semen. Perbandingantersebut adalah dengan komposisi abu terbang sebesar 0% (1PC : 0AT : 1KP : 8PS),komposisi abu terbang sebesar 10% (0,9PC : 0,1AT : 1KP : 8PS), komposisi abuterbang sebesar 20% (0,8PC : 0,2AT : 1KP : 8PS), komposisi abu terbang sebesar30% (0,7PC : 0,3AT : 1KP : 8PS) dan komposisi abu terbang sebesar 40% (0,6PC :0,4AT : 1KP : 8PS). Sampel yang diuji kuat tekan dan serapan airnya adalah sampelberbentuk kubus dengan ukuran 50 mm x 50 mm x 50 mm.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwapenambahan abu terbang dengan prosentase tertentu dari berat semen ternyata dapatmeningkatkan kuat tekan mortar. Peningkatan kuat tekan terjadi pada prosentase abuterbang sebesar 10% dengan kuat tekan pada umur 56 hari sebesar 100,72 kg/cm dan proyeksi kuat tekan karakteristik pada umur 28 hari (fc’) = 66,69 kg/cm, padaprosentase abu terbang sebesar 20% dengan kuat tekan pada umur 56 hari sebesar93,96 kg/cm dan proyeksi kuat tekan karakteristik pada umur 28 hari (fc’) = 62,16kg/cm, pada prosentase abu terbang sebesar 30% dengan kuat tekan pada umur 56hari sebesar 83,41 kg/cm dan proyeksi kuat tekan karakteristik pada umur 28 hari(fc’) = 55,17 kg/cm dan pada prosentase abu terbang sebesar 40% dengan kuat tekan pada umur 56 hari sebesar 70,12 kg/cm dan proyeksi kuat tekan karakteristik padaumur 28 hari (fc’) = 46,42 kg/cm. Sedangkan pada mortar dengan kadar abu terbang0% didapatkan kuat tekan pada umur 56 hari sebesar 59,89 kg/cm dan proyeksi kuattekan karakteristik pada umur 28 hari (fc’) = 42,34kg/cm
Penambahan abu terbang pada bahan ikat semen portland dan kapur jugamembuat mortar menjadi lebih kedap air karena nilai serapan air mortar menjadisemakin rendah. Serapan air pada mortar dengan abu terbang 0% adalah sebesar12,912%, pada prosentase 10% sebesar 12,119%, pada prosentase 20% sebesar11,868%, pada prosentase 30% sebesar 9,31% dan pada prosentase abu terbangsebesar 40% nilai serapan airnya adalah 10,886%. Serapan air yang terjadi padamortar masih memenuhi syarat yang ditetapkan oleh PUBI-1982.Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa abu terbang selain sebagaibahan pengikat alternatif juga dapat menjadi bahan pengisi ( filler ).


Sebagai bahanpengikat, keberadaan abu terbang dapat meningkatkan kuat tekan mortar sedangkansebagai bahan pengisi abu terbang dapat mengurangi serapan air pada mortar. Olehkarena itu, jika akan membuat mortar dengan bahan ikat semen portland dan kapurdapat ditambahkan abu terbang sebagai bahan yang mengurangi jumlah semen tapimampu meningkatkan kuat tekan dan mengurangi serapan air pada mortar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar